Rabu, 18 Januari 2017

Danau Hatiwin

Terletak di desa Hatiwin Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin, -+ 30 Km dari Kota Rantau
Merupakan Objek Wisata Danau Buatan yang mulai ramai di kunjungan wisatawan lokal

Kamis, 12 September 2013

Formasi CPNS 2013 Kalimantan Selatan

Formasi untuk CPNS 2013 Kalimantan Selatan

1. Propinsi Kalimantan Selatan
2. Kota Banjarmasin
3. Banjarbaru
4. Banjar ( Martapura
5. Kota Baru
6. Tanah Bumbu ( Batulicin)
7. Barito Kuala ( marabahan)
8. Tanah Lauat ( Pelaihari)
9. Tapin ( Rantau)
10. Balangan  (paringin)
11. Hulu sungai utara ( Amuntai)
 dan segala persyaratannya dapat di Download disini
 atau  http://www.mediafire.com/download/4dbp2ugn70jodyi/formasi_cpns_2013_kalsel.rar

Rabu, 11 September 2013

Mandau Terbang

Pada saat terjadianya kerusuhan antar Etnis di Sambas dan Sampit, banyak cerita
berkembang tentang adanya fenomena Mandau Terbang : (Mandau yang bisa terbang mencari sasaran sindiri, bisa memilih dan memenggal leher musuh). Hal tersebut cukup menggetarkan dan membuat merinding siapapun yang mendegar.
Semua dikembalikan pada yang mendengar, boleh percaya boleh tidak. Namun demikian banyak kesaksian yang menguatkan kebenaran akan fenomena tersebut.
Apapun ceritanya harus digaris bawahi bahwa Mandau adalah senjata tradisional Suku Dayak . Mandau telah menjadi Simbol kekuatan, simbol keadilan, simbol persatuan dan sekaligus simbol kehidupan Suku Dayak.
Bagi orang Dayak, membawa mandau kemana-mana adalah hal biasa, tidak perlu dirisaukan. Untuk mencabut mandau tidak boleh sembarangan, ada aturannya. Mandau tidak boleh

RIWAYAT DATU SANGGUL

Menurut riwayat, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari pernah bertemu dengan DatuSanggul sewaktu masih
menuntut ilmu di Mekkah. Dalam beberapa kali pertemuan tersebut, keduanya kemudian sharing dan diskusi masalah ilmu ketuhanan.
Hasil dari diskusi mereka tersebut kemudian ditulis dalam sebuah kitab yang oleh orang Banjar dinamakan kitab Barencong. Siapakah Datu Sanggul?
Berdasarkan tutur lisan yang berkembang dalam masyarakat dan beberapa catatan dari beberapa orang penulis buku, sepengetahuan penulis setidaknya ada tiga versi yang menjelaskan tentang sosok dan kiprah Datu Sanggul.
Versi Pertama menyatakan bahwa Datu Sanggul adalah putra asli Banjar. Kehadirannya menjadi penting dan lebih dikenal sejarah lewat lisan dan berita Syekh Muhammad Arsyad yang bertemu dengannya ketika beliau masih belajar di Mekkah. Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Datu Sanggul pernah berbagi ilmu dengan

Sejarah Mesjid Pusaka Banua Lawas Pasar Arba Tabalong

RASANYA rugi bila ke “Banua Saraba Kawa” Kabupaten Tabalong, Kalsel, tidak mengunjungi Masjid Pusaka Pasar Arba Kecamatan Banua Lawas.
Di masjid tertua di Kabupaten Tabalong yang “dikeramatkan” itu, selain menjadi tempat ibadah, juga menjadi tonggak atau bukti sejarah diterimanya Islam bagi suku Dayak Tabalong.
Masjid ini ramai dikunjungi atau diziarahi umat Islam, termasuk dari Kaltim. Di Masjid Pusaka ini, selain masih tersimpan beduk asli dan petaka sepanjang 110 cm. Keberadaannya sejak masjid dibangun tahun 1625 diprakarsai Khatib Dayan dan saudaranya Sultan Abdurrahman (dari kerajaan Banjar yang berpusat di Kuin).
Khatib Dayan dibantu tokoh-tokoh masyarakat Dayak, juga Datu Ranggana, Datu Kartamina, Datu Saripanji, Langlang Buana, Taruntung Manau, Timba Sagara, Layar Sampit, Pambalah Batung dan Garuntung Waluh.
Di teras depan Masjid Pusaka, ada dua tajau (guci tempat penampungan air yang dulunya digunakan suku Dayak untuk memandikan anak yang baru lahir). Kendati diterpa atau disengat matahari, namun dua tajau yang usianya mencapai 400 tahun itu, menurut Kaum Masjid Pusaka Abdullah Syarif, tak berubah warnanya.
Para peziarah ke sana tak lupa membawa pulang air dalam tajau itu karena diyakini warga memiliki berkah digunakan cuci muka atau diminum. Kebanyakan mereka datang ke Masjid Pusaka pada hari Rabu karena bertepatan hari Pasar Arba di Banua Lawas.
Mereka menyempatkan diri ziarah, selain untuk beribadah antara lain sembahyang sunat Tahiyatul Masjid dan membaca surat Yasin, juga ada yang mengaku membayar nazar, karena harapannya terkabul.

Sumber :John Kenedy Bucek [BHT'02]

Lihat juga :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...