Kamis, 25 November 2010

Mamanda

Teater rakyat mamanda , tumbuh dan berkembang sejak tahn 1900 an di desa periuk, kecamatan Margasari, Kabupatin tapin . cerita permulaan ketika itu adalah syair Abdul Muluk,.kemudian berkembang kepada legenda rakyat,dongeng seribu satu malam dan sebagainya. pemain terdiri dari harapan (punggawa) dua orang , kepala pertanda/panlima perang, perdana mentri ,mangkubumi , wajir dan maharaja, ditambah permaisuri, inang dan khadam, Anak muda, jin dan permpok. penonton berkeliling persegiempat , dimana bangunan yang disebut serubungdari bambu bertiang kayu , ada meja stu buah, hiasannya dari janur (Daun kelapa mida) Bagian dari tempat rias dan
keluar masuk pemain disebut lawang sari,.

antar pemain mamandadan penonton kadang-kadang berdialog, sehingga peranan pemain dan penonton berbatas sangat tipis. busananya khas banjardan melayu, serta iringan musik yang terdiri dari rebab/biola, babun/gendang, dan gong menyebabkan teater tradisi ini cepat popoler dan berkembang seluruh kalimantan selatan. Sumber http://sampathaja.wordpress.com

Klik di sini

Lihat juga :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...